Sinarnarasi.com — Seiring dengan berkembangnya teknologi, bertransaksi digital kini menjadi hal yang sangat umum dilakukan. Banyak orang menggunakan berbagai platform untuk membeli barang, membayar tagihan, atau melakukan transfer uang. Meski kemudahan bertransaksi digital sangat menguntungkan, keamanan tetap menjadi hal yang harus diperhatikan agar kita terhindar dari risiko penipuan atau kebocoran data pribadi. Berikut ini adalah 5 tips penting untuk menjaga keamanan saat bertransaksi digital:
Gunakan Password yang Kuat dan Unik
Password adalah hal pertama yang melindungi akun digital Anda, jadi penting untuk memilih password yang kuat dan tidak mudah di tebak. Hindari penggunaan kata-kata yang mudah ditebak, seperti nama Anda, tanggal lahir, atau kata-kata umum lainnya. Sebagai gantinya, buatlah kombinasi angka, huruf, dan simbol yang panjang dan acak. Selain itu, pastikan setiap akun memiliki password yang berbeda. Jangan gunakan password yang sama untuk akun-akun penting seperti akun bank, dompet digital, atau akun e-commerce. Jika Anda kesulitan mengingat password yang berbeda-beda, pertimbangkan untuk menggunakan aplikasi pengelola kata sandi (password manager) yang dapat menyimpan dan mengingatkan Anda tentang password yang aman.
Aktifkan Verifikasi Dua Langkah (Two-Factor Authentication)
Verifikasi dua langkah (2FA) adalah lapisan keamanan tambahan yang sangat penting untuk melindungi akun Anda. Ketika mengaktifkan 2FA, Anda tidak hanya membutuhkan password untuk masuk ke akun Anda, tetapi juga kode yang di kirimkan melalui SMS atau aplikasi otentikator seperti Google Authenticator atau Authy. Dengan 2FA, meskipun seseorang mengetahui password Anda, mereka tetap tidak bisa mengakses akun Anda tanpa kode yang di kirimkan ke perangkat Anda. Ini menjadikan proses login lebih aman dan mencegah akses tidak sah. Banyak layanan digital, termasuk aplikasi bank dan e-commerce, kini menyediakan opsi untuk mengaktifkan 2FA, dan sebaiknya Anda memanfaatkannya.
Periksa Keamanan Situs atau Aplikasi yang Digunakan
Saat bertransaksi online, selalu pastikan bahwa situs atau aplikasi yang Anda gunakan memiliki protokol keamanan yang tepat. Periksa apakah situs web menggunakan HTTPS (lihat pada bagian URL di browser Anda). HTTPS menunjukkan bahwa komunikasi antara perangkat Anda dan situs web terenkripsi dengan aman. Anda juga akan melihat ikon gembok kecil di sebelah URL sebagai tanda bahwa situs tersebut aman. Selain itu, pastikan bahwa Anda hanya mengunduh aplikasi atau perangkat lunak dari sumber resmi seperti Google Play Store atau Apple App Store. Hindari mengunduh aplikasi dari sumber tidak resmi atau pihak ketiga, karena aplikasi tersebut mungkin mengandung malware atau perangkat lunak berbahaya yang bisa mencuri data Anda.
Hati-Hati dengan Phishing dan Penipuan Online
Salah satu bentuk penipuan yang sering terjadi dalam transaksi digital adalah phishing, yaitu upaya penipuan untuk mendapatkan informasi pribadi dengan menyamar sebagai entitas terpercaya. Phishing biasanya di lakukan melalui email, pesan teks, atau bahkan panggilan telepon yang mengaku berasal dari bank atau perusahaan besar. Untuk menghindari phishing, selalu pastikan bahwa email atau pesan yang Anda terima benar-benar berasal dari sumber yang sah. Jangan pernah mengklik tautan yang mencurigakan atau meminta informasi pribadi seperti nomor kartu kredit, password, atau PIN. Jika Anda menerima email atau pesan yang mengaku berasal dari bank atau lembaga keuangan lainnya, selalu verifikasi keaslian pesan tersebut melalui nomor kontak resmi yang tersedia di situs web mereka.
Perbarui Perangkat Lunak dan Aplikasi Secara Rutin
Pembuat perangkat lunak dan aplikasi secara rutin merilis pembaruan untuk meningkatkan keamanan dan kinerja aplikasi mereka. Oleh karena itu, pastikan Anda selalu menginstal pembaruan yang tersedia untuk sistem operasi perangkat, aplikasi dompet digital, dan platform e-commerce yang Anda gunakan. Pembaharuan perangkat lunak sering kali mengatasi masalah kerentanannya yang bisa di manfaatkan oleh peretas. Jika Anda menggunakan perangkat lama yang tidak lagi mendapatkan pembaruan, pertimbangkan untuk memperbarui perangkat tersebut atau menggantinya dengan yang baru. Ini adalah langkah penting untuk menghindari risiko keamanan yang bisa timbul akibat perangkat yang sudah usang.