Hello Sobat SinarNarasi! Kita semua pasti pernah mengalami saat yang tidak enak seperti sakit, bukan? Kadangkala ketika kita sakit, kita membutuhkan waktu untuk istirahat sehingga kita harus membuat surat izin sakit untuk melaporkan status kesehatan kita ke tempat kerja atau institusi di mana kita harus melaporkan status kesehatan kita. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara membuat surat izin sakit dengan mudah dan benar. Simak yuk!
Kenapa Membuat Surat Izin Sakit?
Surat izin sakit adalah dokumen yang dibutuhkan ketika kamu tidak bisa datang ke tempat kerja atau sekolah karena alasan kesehatan. Dokumen ini berguna untuk memberitahu tempat kerja atau sekolah bahwa kamu tidak bisa hadir karena alasan kesehatan. Selain itu, jika kamu tidak mengirimkan surat izin sakit ketika kamu tidak hadir, kamu bisa mendapatkan sanksi atau bahkan tersisa dari pekerjaan atau sekolah.
Langkah-Langkah Pembuatan Surat Izin Sakit
Untuk membuat surat izin sakit, pertama-tama kamu perlu menentukan format surat yang tepat. Surat izin sakit harus memiliki format standar yang mencakup seluruh informasi yang diperlukan oleh tempat kerja atau institusi yang menerima surat izin sakit. Berikut ini adalah beberapa langkah yang harus kamu ambil dalam membuat surat izin sakit.
Langkah 1: Buat Atas Nama Surat
Surat izin sakit biasanya dimulai dengan bagian atas nama. Atas nama tersebut berisi identitas dari yang menulis surat seperti nama lengkap, alamat, dan nomor telepon. Pastikan untuk mengisi bagian tersebut dengan informasi yang tepat dan akurat. Hal ini berguna untuk memudahkan tempat kerja atau institusi yang menerima surat izin sakit dalam menghubungi kamu jika diperlukan.
Informasi | Ketentuan |
---|---|
Nama Lengkap | Tuliskan nama lengkap kamu yang tertera di KTP |
Alamat | Tuliskan alamat lengkap kamu dimulai dari RT/RW hingga kode pos. |
Nomor Telepon | Tuliskan nomor telepon yang bisa dihubungi untuk menghubungi kamu. |
Langkah 2: Tuliskan Tanggal dan Alamat Kepada
Tanggal dan alamat ditulis pada bagian kiri surat. Di sini, kamu bisa mengetikkan tanggal dan alamat pengirim surat serta alamat penerima surat. Pastikan alamat pengirim dan penerima surat ditulis dengan jelas dan lengkap agar tidak terjadi salah alamat ketika dokumen ini sampai ke tempat tujuan.
Langkah 3: Buat Pembukaan Surat
Bagian pembukaan surat berfungsi untuk memberitahu penerima surat tentang tujuan surat tersebut. Di sini kamu bisa menuliskan kalimat-kalimat seperti “Dengan hormat”, “Kepada yang terhormat”, atau kalimat pembuka lainnya yang tepat dan sopan. Pastikan untuk memperhatikan ekspresi yang kamu gunakan pada bagian ini. Sebab, ini bisa mempengaruhi kesan terhadap dokumen yang kamu buat.
Langkah 4: Buat Badan Surat
Badan surat ditulis setelah pembukaan surat. Di sini, kamu akan mengetikkan alasan mengapa kamu tidak bisa datang ke tempat kerja atau institusi tersebut. Kamu bisa menjelaskan kondisi kesehatan kamu dan apabila kamu memerlukan waktu istirahat. Hal penting yang harus ada dalam badan surat adalah tanggal mulai sakit, tanggal perkiraan kembali bekerja atau sekolah dan lamanya izin sakit yang kamu butuhkan. Selain itu, penjelasan tentang gejala yang kamu alami juga bisa ditambahkan.
Langkah 5: Menutup Surat
Setelah kamu menyelesaikan badan surat, saatnya menutup surat. Kamu dapat menggunakan salam penutup seperti “Hormat saya”, “Terima kasih”, atau istilah ringkas lainnya. Jangan lupa untuk memperhatikan bagaimana gaya atau penampilan penutup surat, sebab penampilan ini bisa memengaruhi kesan dokumen yang kamu buat tersebut.
Langkah 6: Menandatangani Surat
Saat mengirimkan surat izin sakit, penting untuk menandatanganinya untuk menunjukkan keaslian dokumen tersebut. Pastikan tanda tangan kamu valid dan sesuai dengan tanda tangan pada berkas lain yang sudah divalidasi sebelumnya di tempat kerja atau institusi tersebut.
Kesimpulan
Nah Sobat SinarNarasi, itulah cara membuat surat izin sakit yang harus kamu ketahui. Pastikan kamu membuat surat izin sakit dengan benar agar kamu dapat memperoleh izin sakit dari tempat kerja atau institusi yang menanganimu dan tidak mendapatkan sanksi yang merugikan. Ingat, penting untuk senantiasa memperhatikan penampilan dokumen karena ini berpengaruh pada kesan yang kamu timbulkan pada penerima surat. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu!