Sinarnarasi.com — Usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam persidangan kasus penjarahan rumahnya, Uya Kuya mengungkapkan kondisi menyedihkan mengenai nasib tiga kucing kesayangannya yang hingga kini belum ditemukan. Peristiwa ini terjadi setelah rumah Uya dijarah pada Agustus 2025 lalu, di mana total 23 kucing peliharaannya raib dicuri. Ketiga kucing yang masih hilang ini menjadi perhatian khusus Uya karena mereka memiliki ikatan emosional yang kuat dengannya. Uya mengaku bahwa hingga saat ini ia masih belum mengetahui keberadaan ketiga kucing tersebut, dan hal ini membuatnya merasa sangat kehilangan serta buntu dalam melakukan pencarian.
Dalam keterangannya, Uya mengungkapkan perasaan frustrasinya karena berbagai upaya yang telah ia lakukan untuk menemukan ketiga kucing itu belum membuahkan hasil. Ia menuturkan bahwa ia telah mencoba mencari di berbagai tempat, menanyakan kepada tetangga, dan bahkan menghubungi pihak-pihak yang mungkin memiliki informasi tentang keberadaan kucing-kucingnya, namun semua usaha tersebut masih nihil.
“Sampai sekarang masih tiga ekor belum ketemu. Saya benar-benar sudah buntu nyarinya di mana,” ungkapnya dengan nada sedih.
Uya juga menekankan pentingnya bagi siapa pun yang mungkin saat ini memegang ketiga kucing tersebut untuk segera mengembalikannya. Ia berharap ada pihak yang memiliki rasa empati sehingga mau menyerahkan kembali kucing-kucing tersebut. Bagi Uya, kucing-kucing ini bukan sekadar hewan peliharaan biasa, melainkan bagian dari keluarganya yang telah ia rawat dengan penuh kasih sayang selama bertahun-tahun. Hilangnya ketiga kucing ini tentu meninggalkan luka emosional yang cukup dalam bagi Uya, mengingat ia sangat dekat dengan hewan-hewan tersebut.
Selain itu, Uya menyinggung mengenai video yang beredar terkait insiden penjarahan rumahnya. Dalam video tersebut, terlihat jelas bahwa ada pelaku yang mengambil kucing beserta kandangnya. Ia menjelaskan,
“Ada yang mengambil kucing dengan kandang buat ngeringin kucing,” ujar Uya.
Hal ini menunjukkan bahwa ketiga kucing yang hilang itu kemungkinan dibawa oleh pelaku bersamaan dengan barang-barang lain yang dijarah dari rumahnya. Pernyataan ini juga memperkuat dugaan bahwa ketiga kucing tersebut tidak hilang secara kebetulan, melainkan sengaja dibawa oleh pelaku. Peristiwa kehilangan ini tentu menjadi duka tersendiri bagi Uya. Ia harus menghadapi kenyataan bahwa sebagian besar kucing peliharaannya telah raib dalam waktu singkat. Sebelumnya, 23 kucing miliknya menjadi korban dari peristiwa penjarahan yang terjadi di rumahnya, dan meskipun sebagian besar kucing tersebut telah ditemukan, tiga ekor yang tersisa masih belum kembali. Keadaan ini menimbulkan kekhawatiran tidak hanya bagi Uya, tetapi juga bagi publik yang mengikuti berita ini, terutama bagi mereka yang menyukai hewan dan memahami pentingnya ikatan emosional antara pemilik dan hewan peliharaan.
Uya berharap masyarakat dapat membantu dalam pencarian ketiga kucing ini. Ia meminta agar siapa pun yang mengetahui atau melihat kucing-kucing tersebut segera melaporkan atau mengembalikannya. Dengan adanya bantuan dari masyarakat, Uya berharap ketiga kucing kesayangannya bisa kembali ke rumah dan berkumpul dengan keluarga besar kucing peliharaannya yang lain. Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi semua pemilik hewan untuk selalu waspada dan menjaga keamanan hewan peliharaan mereka agar tidak menjadi korban kejahatan serupa di masa mendatang.