Sinarnarasi.com — Kucing merupakan salah satu hewan peliharaan yang populer di Indonesia, termasuk di Kota Serang. Banyak orang memelihara kucing karena sifatnya yang lucu, menggemaskan, dan kadang penuh teka-teki. Namun, tidak semua pemilik memahami bahwa sistem pencernaan kucing sangat berbeda dengan manusia. Apa yang aman di konsumsi manusia belum tentu aman bagi kucing. Bahkan beberapa makanan yang umum di konsumsi sehari-hari bisa berisiko mengancam kesehatan, atau bahkan nyawa kucing, jika di berikan secara tidak tepat. Rizka Anggraini, pecinta kucing asal Kota Serang, menekankan pentingnya pengetahuan mengenai makanan yang aman dan tidak aman untuk kucing. Menurutnya, banyak pemilik kucing tanpa sadar memberikan makanan manusia yang berbahaya bagi hewan peliharaannya.
“Kucing memiliki sistem pencernaan yang sensitif. Beberapa makanan yang biasa kita makan bisa menimbulkan masalah serius bagi kesehatan mereka,” ujar Rizka. Ia pun membagikan sejumlah makanan yang sebaiknya dihindari agar kucing tetap sehat dan terhindar dari risiko penyakit serius.
Salah satu makanan yang paling di larang untuk kucing adalah cokelat. Makanan yang di kenal dengan rasa manis ini mengandung senyawa theobromine dan kafein. Bagi manusia, zat ini bisa memberikan efek stimulasi ringan, namun bagi kucing, theobromine dan kafein bisa sangat berbahaya. Paparan cokelat pada kucing dapat menyebabkan muntah, diare, hingga kejang. Bahkan dalam jumlah tertentu, konsumsi cokelat bisa berujung pada keracunan yang mengancam nyawa.
Oleh karena itu, pemilik kucing perlu berhati-hati dan memastikan cokelat tidak pernah tersisa di sekitar tempat tinggal kucing, baik dalam bentuk batangan, permen, maupun minuman cokelat. Selain cokelat, makanan lain yang perlu di hindari adalah bawang-bawangan, termasuk bawang merah, bawang putih, dan bawang bombay. Bawang mengandung senyawa yang dapat merusak sel darah merah kucing, menyebabkan anemia, lemas, dan masalah kesehatan serius lainnya. Bahkan jika hanya di berikan dalam jumlah kecil atau di campur dalam makanan manusia, efeknya tetap bisa berbahaya. Rizka menekankan bahwa semua jenis bawang, baik mentah maupun matang, sebaiknya di jauhkan dari jangkauan kucing.
Selain itu, kucing juga tidak boleh di beri makanan yang mengandung alkohol atau produk fermentasi. Alkohol dapat menyebabkan keracunan serius pada kucing karena metabolisme mereka tidak mampu memproses alkohol seperti manusia. Gejala keracunan alkohol pada kucing termasuk muntah, penurunan kesadaran, gangguan koordinasi, hingga gagal organ jika dosisnya tinggi. Produk fermentasi, seperti adonan roti mentah yang mengandung ragi, juga berpotensi membahayakan karena dapat menghasilkan alkohol di dalam tubuh kucing saat di fermentasi.
Rizka juga menyinggung pentingnya menghindari makanan manis dan berlemak tinggi. Gula dan lemak berlebihan dapat memicu obesitas, diabetes, dan masalah pencernaan pada kucing. Makanan ringan manusia seperti kue, gorengan, atau camilan manis sebaiknya tidak di berikan kepada kucing, meskipun tampak menggoda ketika mereka mendekat dan meminta makanan. Telur mentah dan ikan mentah juga perlu di waspadai. Telur mentah berisiko mengandung bakteri Salmonella atau E. coli yang dapat menyebabkan infeksi pada kucing. Ikan mentah, terutama yang mengandung enzim tertentu, dapat merusak vitamin B1 (thiamine) dalam tubuh kucing, menyebabkan gangguan neurologis jika di konsumsi dalam jangka panjang.
Secara keseluruhan, menjaga kesehatan kucing bukan hanya soal memberi makanan berkualitas khusus hewan, tetapi juga menghindari berbagai jenis makanan manusia yang berbahaya. Rizka menekankan agar pemilik kucing lebih teliti membaca label makanan, memahami kandungan zat berbahaya, dan mengutamakan pakan khusus kucing yang seimbang nutrisinya. Dengan langkah ini, kucing dapat tumbuh sehat, aktif, dan bebas dari risiko penyakit akibat konsumsi makanan yang salah.
Pengetahuan tentang makanan yang aman dan tidak aman untuk kucing menjadi salah satu kunci utama dalam merawat hewan peliharaan. Dengan kesadaran dan perhatian lebih, pemilik kucing dapat memastikan hewan kesayangannya tetap sehat, ceria, dan panjang umur, serta meminimalkan risiko gangguan kesehatan akibat makanan manusia yang tampak biasa namun berbahaya bagi kucing.